vitamin C yang tinggi, kandungan capsaicin yang dapat membunuh sel
kanker, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan mengendalikan
pencemaran mikroba pada makanan. Namun, seperti kata pepatah lama,
segala yang berlebihan tidak akan menimbulkan kebaikan. Begitu juga
ketika Anda memakan terlalu banyak makanan pedas.
Diare
Makanan
pedas dapat mempercepat gerakan di usus yang mempermudah terjadinya
diare. Ketika makanan pedas sudah sampai di usus besar, efek iritasi
dari makanan pedas ini akan langsung terasa. Kemudian tubuh akan
mengirim lebih banyak air ke usus untuk meredakan gejala iritasi. Perlu
disadari, setiap orang memiliki kepekaan usus yang berbeda sehingga daya
tahan terhadap makanan pedas akan berbeda pula. Jika Anda termasuk
sensitif pada makanan pedas, sebaiknya batasi konsumsi makanan pedas.
Gastritis
Konsumsi
makanan pedas yang terlalu sering dapat menyebabkan permukaan lambung
menjadi rapuh dan mudah mengalami luka. Penyakit itu disebut gastritis
alias mag, yang terjadi karena adanya peradangan pada lapisan lambung.
Pasalnya, lambung yang sering ditimpa makanan pedas mengakibatkan
lapisan-lapisannya menipis dan rentan terkena infeksi.
Alergi
Pernah
merasa lidah Anda terbagi menjadi pola-pola tertentu yang mengakibatkan
makanan jadi terasa hambar? Hal tersebut dipercaya sebagai akibat dari
alergi pada lidah. Sama halnya dengan makanan atau minuman yang terlalu
panas, makanan pedas pun dapat mengakibatkan beberapa bagian lidah
alergi sehingga nafsu makan Anda berkurang karena ketidaknyamanan.
Sensitivitas lidah berkurang
Pengonsumsian
makanan pedas yang berlebihan dapat mengurangi sensasi rasa secara
permanen sehingga lidah tidak lagi responsif dalam mengecap rasa. Jika
Anda merasa semakin lama semakin kuat mengonsumsi makanan pedas,
sebaiknya berhati-hati. Bukan berarti Anda semakin terbiasa, bisa jadi
sensitivitas indera pengecap berangsur aus. Paling fatal, lidah tidak
lagi berfungsi maksimal untuk menentukan porsi makanan pedas yang dapat
kita tolerir.
Insomnia
Makanan pedas pun
dapat mengganggu pola tidur. Sejatinya, tubuh Anda perlu rileks ketika
Anda hendak tidur, terutama pada siklus pertama menuju saat terlelap
karena makanan pedas juga dapat meningkatkan temperatur tubuh dan memicu
detak jantung lebih cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar